Abstract
<jats:p>Secara global menurut World Health Organization (WHO) menyebutkan terdapat 229 juta kasus malaria pada tahun 2019 dalam 87 negara endemis malaria. Terdapat 29 negara menyumbang 94% kasus malaria di seluruh dunia. Pengobatan malaria sejalan dengan pedoman WHO yang merekomendasikan peralihan pengobatan malaria ke penggunaan Artemisinin-Based Combination Therapy (ACT) di seluruh dunia. Tingkat pengetahuan yang lebih tinggi cenderung memiliki perilaku pencegahan yang lebih baik dibandingkan dengan individu dengan tingkat pengetahuan yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan dan perilaku pemilihan pengobatan malaria pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang menggunakan kuesioner dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling pada jumlah populasi sebesar 2052 dengan jumlah sampel sebesar 53. Hasil uji statistik korelasi spearman (P = 0,340 <0,05) menunjukan adanya korelasi yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku pemilihan pengobatan malaria di wilayah kerja Puskesmas Hanura.</jats:p>